Allahu akbar....Allahu akbar....Allahu akbar
Laailahaillallah Huwallahu akbar ...
Allahu Akbar Walillahilham .
Hati ku tergetar mendengar lantunan takbir dari setiap masjid disekitar kost. di malam yang suci ini pada malam takbir menjelang i'dul adha ini hati ku merasa terhanyut sedih dan terharu. di malam takbir kali ini aku hanya sendiri di temani angin dan awan hitam yogyakarta. hati ku merasa sangat sedih tak bisa berkumpul bersama keluarga dirumah, tak bisa ikut takbiran dimasjid dirumah bersama teman dekat dan keluarga. meski dalam kesendirian tapi aku menikmati malam ini dengan hati yang sejuk dan damai bersama iringan dan lantunan takbir yang terdengar dari berbagai kompas.
Tadi sebelum aku menunaikan jama'ah isya dimasjid aku menulis pesan untuk ortu, aku menuliskan beberapa patah kata saja, yaitu minta maaf dan selamat hari raya i'dul adha untuk ortu ku dirumah, semoga Allah selalu menyertai kalian dalam kebaikan, dan semoga Allah selalu
menjaga dan memberi kesehatan serta selalu melimpahkan rizki-NYA pada ayah dan ibu.
Pada malam ini aku teringat akan nasehat-nasehat orangtuaku. aku merasa terlalu banyak dosa dan selalu membani kedua orangtuaku. "Ya Allah ampunilah dosa hamba dan juga ampunilah dosa-dosa kedua orangtua hamba".Amien Ya Rabbala'lamin. Ya Allah ampunilah juga dosa-dosa nenek hamba, berikan nenek hamba kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi cobaan dan juga
berilah keringanan dan juga kesembuhan pada penyakit nenek hamba. amien ".
sebagai seorang anak yang berbakti pada orangtua aku akan berusaha demi orangtuaku dan demi masa depanku aku akan berjuang dalam menembus badai lautan ilmu tanpa pengkhianatan. jerih payah dan pengorbanan orangtuaku harus aku balas sebagai tanda baktiku kepada mereka ,terutama yang selalu aku hormati kepada ibuku tersayang, aku akan berjuang untukmu bu.
"iringilah setiap langkahku dalam menuntut ilmu dengan lantunan do'a dari mu bu".
"ALLAHUAKBAR WALILLAHILHAM "
Biarlah suara takbir dan angin malam yang menemaniku dimalam yang suci ini,meski hatiku terpenjara dengan kesedihan.
Kamis, 25 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
Orasi Deklarasi
Korp Blangkon Lahir Menggalang Perubahan Baru
22/10/2012
"Salam pergerakan ...."!!!
"Salam mahasiswa ...."!!!
"Sumpah mahasiswa mahasiswi indonesia"
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
bertanah air satu tanah air tanpa penindasan,
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan,
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan.
Sbwlumnya kami minta maaf, apabila adanya kegiatan kami ini mengganggu jalannya aktivitas teman-teman mahasiswa semuanya.
Kami berdiri disini disini bukan tanpa niat,
kami berdiri disini bukan tanpa tujuan dan bukan untuk ke sia-siaan waktu semata,
Pada hari ini kami ingin mendeklarasikan wujud kami sebagai taring baru sekaligus benih-benih baru yang terkumpul dan menyatu dalam satu tubuh PMII, dengan ber-ruh segar dan dengan jiwa baru yang diisi dengan kobaran-kobaran semangat revolusi, dan yang akan membakar berbagai bentuk ketimpangan dan ketidak adilan di negeri ini.
Hari ini adalah hari yang akan menjadi sejarah baru bagi kita semua, dengan penuh rasa bangga dan rasa syukur kita pada yang maha kuasa, bahwa telah lahir korp "Blangkon"dari rahim PMII Rayon Humaniora Park pada tanggal 1 oktober 2012.
Kami adalah resistor-resistor dalam tubuh PMII, yang akan menancapkan akar-akar perubahan pada bangsa dan negeri ini dan kita sekaligus sebagai api revolusi yang akan membumi hanguskan berbagai macam diskriminasi serta yang akan membendung berbagai macam degradasi dalam negeri ini.
Disini kami mengajak sahabat-sahabat semuanya untuk menyatukan jari jemari kita.
mari kita bersatu dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia,
kita bersatu untuk menegakkan keadilan,
kita bersatu untuk suatu perubahan secara signifikan,
dan kita bersatu demi kemajuan bangsa dan negara indonesia ini.
22/10/2012
"Salam pergerakan ...."!!!
"Salam mahasiswa ...."!!!
"Sumpah mahasiswa mahasiswi indonesia"
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
bertanah air satu tanah air tanpa penindasan,
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
berbangsa satu bangsa yang gandrung akan keadilan,
kami mahasiswa mahasiswi indonesia bersumpah,
berbahasa satu bahasa tanpa kebohongan.
Sbwlumnya kami minta maaf, apabila adanya kegiatan kami ini mengganggu jalannya aktivitas teman-teman mahasiswa semuanya.
Kami berdiri disini disini bukan tanpa niat,
kami berdiri disini bukan tanpa tujuan dan bukan untuk ke sia-siaan waktu semata,
Pada hari ini kami ingin mendeklarasikan wujud kami sebagai taring baru sekaligus benih-benih baru yang terkumpul dan menyatu dalam satu tubuh PMII, dengan ber-ruh segar dan dengan jiwa baru yang diisi dengan kobaran-kobaran semangat revolusi, dan yang akan membakar berbagai bentuk ketimpangan dan ketidak adilan di negeri ini.
Hari ini adalah hari yang akan menjadi sejarah baru bagi kita semua, dengan penuh rasa bangga dan rasa syukur kita pada yang maha kuasa, bahwa telah lahir korp "Blangkon"dari rahim PMII Rayon Humaniora Park pada tanggal 1 oktober 2012.
Kami adalah resistor-resistor dalam tubuh PMII, yang akan menancapkan akar-akar perubahan pada bangsa dan negeri ini dan kita sekaligus sebagai api revolusi yang akan membumi hanguskan berbagai macam diskriminasi serta yang akan membendung berbagai macam degradasi dalam negeri ini.
Disini kami mengajak sahabat-sahabat semuanya untuk menyatukan jari jemari kita.
mari kita bersatu dalam pergerakan mahasiswa islam indonesia,
kita bersatu untuk menegakkan keadilan,
kita bersatu untuk suatu perubahan secara signifikan,
dan kita bersatu demi kemajuan bangsa dan negara indonesia ini.
Sabtu, 20 Oktober 2012
makalah kebudayaan islam
MAKALAH
KEBUDAYAAN
DAN ISLAM
KELOMPOK
III
Disusun
Oleh :
1.
Dain Nur Rafita A.R (12720042)
2.
Fitriyah Rosyidah Jamil (12720043)
3.
Misbahul Munir (12720044)
4. Asep Mahfud (12720045
)
Matakuliah : Sosiologi Islam
Fakultas : Ilmu Sosial Dan Humaniora
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI
YOGYAKARTA
2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan kita berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita
jalani ini akan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi
lebih mudah dan penuh manfaat.
Terima kasih
sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada
Dosen serta teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan
berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.
Kami
menyadari sekali, didalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
serta banyak kekurangan-kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian kepada dosen serta
teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya
menturuti egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik
dan saran yang membangun untuk lebih
menyempurnakan makalah-makah kami dilain waktu.
Harapan yang
paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-mudahan apa yang kami
susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang
ingin mengambil atau menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari
judul ini (
Kebudayaan dan Islam ) sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.
Yogyakarta,8 Oktober 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Seperti yang kita telah ketahui
bahwa begitu banyak budaya yang ada di negara ini dari sejak zaman dahulu
kala,sebelum indonesia merdeka. Berbagai budaya diberbagai daerah terutama budaya
lokal telah banyak menyatu dengan agama islam yang berkembang di indonesia.
Ajaran ajaran islam yang diyakini oleh para umat islam memiliki nilai nilai
islam yang mempunyai peran sangat penting untuk mengembangkan kebudayaan islam
yang ada. Dengan kehadirannya agama islam dapat memberikan warna dan spirit
pada kebudayaan, sedangkan adanya suatu kebudayaan dapat memberikan kekayaan
terhadap islam, artinya antara islam dan kebudayaan adalah untuk bisa saling
melengkapi dan saling mengokohkan nilai nilai yang terkandung didalamnya.
Seiring dengan berkembangnya
wawasan manusia dan peradaban manusia yang semakin modern maka pola pikir
manusia dapat menjadi lebih berkembang. Manusia adalah makhluk yang paling
tinggi diantara makhluk lainnya yang mempunyai martabat dan harkat yang tinggi karena manusia mempunyai akal budi. Dengan
adanya akal budi manusia mampu menciptakan pengetahuan, teknologi, seni dan
keseluruhan yang dihasilkan oleh akal budi untuk tersebut dapat dikelola guna
untuk menghasilkan produk produk yang dapat dimanfaatkan oleh manusia guna
untuk menuju peradaban yang modern seperti sekarang ini. Jika dikaitkan dengan
kebudayaan islam maka manusia merupakan suatu fungsi untuk meneruskan
kebudayaan islam dimasa lalu untuk menjalankan peradaban modern. Kebudayaan
islam dijadikan sebagai pedoman agar manusia tidak terjerumus dalam hal hal
yang negatif dan umat manusia dapat memahami betapa pentingnya mempelajari
kebudayaan islam agar kita sebagai umat manusia dapat mengetahui tentang
bagaimana kebudayaan islam yang sesungguhnya, dan pada makalah ini kami berusaha
untuk membahas sedikit tentang “kebudayaan islam”.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apa pengaruh kebudayaan
islam bagi manusia ?
2.
Bagaimanakah kebudayaan
islam ?
3.
Bagaimana sejarah
intelektual islam ?
C.
MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini :
1.
Manusia sebagai makhluk
yang sempurna dapat mengembangkan kemampuannya yang berlandasan pada al-qur’an.
2.
Manusia dapat menyesuaikan
diri dengan berpegang teguh pada ajaran-ajaran sejarah kebudanyaan islam.
3.
Dan kita dapat mengetahui bagaimana
kebudayaan islam yang ada di indonesia.
D.
TUJUAN
1.
Untuk mengetahui tentang
kebudayaan islam.
2.
Untuk mengetahui nilai
nilai kebudayaan dalam islam.
3.
Untuk mengetahui bagaimana
masjid menjadi pusat peradaban islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBUDAYAAN
ISLAM
1.
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
menurut selo Soemardjan dan Soeleman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil
karya, rasa, dan cipta masyarakat. Sedangkan kebudayaan menurut Edward B.Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya mengandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan
kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Dari definisi
definisi diatas dapat diperoleh suatu pengertian mengenai suatu kebudayaan yang
mana akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda
benda atau bangunan bangunan yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang
berbudaya, berupa perilaku dan benda benda yang bersifat nyata, pola pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain
lain yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat.
2. UNSUR UNSUR KEBUDAYAAN
Ada beberapa
pendapat ahli yang mengemukakan mengenai unsur kebudayaan, antara lain sebagai
berikut :
Ø
Bronislow Molinowski
mengatakan bahwa ada 4 unsur pokok yang meliputi :
·
Sistem norma sosial yang
memungkinkan kerjasama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri
dengan alam sekelilingnya.
·
Alat alat atau lembaga
lembaga untuk pendidikan ( pendidikan dari keluarga adalah lebih utama)
·
Organisasi politik
·
Organisasi ekonomi
Ø
Melville j.Hereskovits,
mengatakan bahwa kebudayaan memiliki 4 unsur yang pokok, yaitu :
·
Sistem ekonomi
·
Alat alat teknologi
·
Kekuasaan politik
·
Keluarga
3. Pengertian Kebudayaan Islam
Seperti yang kamu ketahui pada
bagian sebelumnya bahwa pengertian kebudayaan secara sederhana dapat dipahami
sebagai keseluruhan pengetahuan yang dimiliki oleh manusia dan digunakan sebagai
pedoman untuk memahami lingkungannya dan sebagai pedoman untuk mewujudkan
tindakan dalam menghadapi lingkungannya. Kebudayaan Islam merupakan keseluruhan
aktivitas manusia muslim dan hasilnya yang di dalamnya terkandung pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan
lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Karena kebudayaan Islam dilandasi atas agama Islam, maka kebudayaan Islam memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan kebudayaan lain. Keunikan itu dapat dilihat dari adanya keinginan kuat mempertahankan moral atau akhlak dalam menciptakan suatu kebudayaan Islam, selain selalu dikaitkan dengan keberadaan Tuhan, toleransi, persaudaraan, kewajiban menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Sebagai salah satu contoh, pembangunan masjid dengan segala arsitekturnya, merupakan bentuk perwujudan dari kreativitas umat Islam dalam pengabdiannya kepada Allah SWT. Pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya, merupakan penerapan dari ajaran Islam yang mengharuskan umat Islam melakukan pembacaan atau riset terhadap alam dan segala isinya.
Karena kebudayaan Islam dilandasi atas agama Islam, maka kebudayaan Islam memiliki beberapa keunikan dibandingkan dengan kebudayaan lain. Keunikan itu dapat dilihat dari adanya keinginan kuat mempertahankan moral atau akhlak dalam menciptakan suatu kebudayaan Islam, selain selalu dikaitkan dengan keberadaan Tuhan, toleransi, persaudaraan, kewajiban menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan sebagainya. Sebagai salah satu contoh, pembangunan masjid dengan segala arsitekturnya, merupakan bentuk perwujudan dari kreativitas umat Islam dalam pengabdiannya kepada Allah SWT. Pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya, merupakan penerapan dari ajaran Islam yang mengharuskan umat Islam melakukan pembacaan atau riset terhadap alam dan segala isinya.
4. Wujud Kebudayaan
Islam
Wujud kebudayaan menurut J.J. Hoenighman, dibedakan
menjadi tiga yaitu gagasan ( wujud ideal ), tindakan ( aktivitas ), dan artefak
( karya ), maka wujud kebudayaan Islam juga tidak lepas dari tiga unsur
tersebut. Hanya saja, wujud kebudayaan Islam selalu bernafaskan ajaran Islam
dalam setiap penciptaan dan kreasi umat Islam. dalam bentuk gagasan, yaitu
wujud ideal, maka bentuk kebudayaan Islam terdapat dalam alam pemikiran
masyarakat muslim. Jika masyarakat muslim menyatakan gagasannya dalam bentuk
tulisan, maka lokasi kebudayaan Islam berada dalam karangan atau karya para
penulis muslim.
Dalam catatan sejarah Islam, banyak lahir tokoh-tokoh pemikir muslim yang mewujudkan pemikirannya dalam bentuk karya tulis, seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, al- Rasi, Ibn Rusyd, dan lain-lain. Karya mereka hingga kini masih dapat dibaca oleh masyarakat dunia. Begitu juga wujud kedua, yaitu aktivitas, yang melahirkan norma-norma dan perilaku yang didasari atas ajaran Islam, dan wujud ketiga, yaitu artefak, wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktivitas, perbuatan dan karyasemua manusia dalam masyarakat.
Dalam catatan sejarah Islam, banyak lahir tokoh-tokoh pemikir muslim yang mewujudkan pemikirannya dalam bentuk karya tulis, seperti al-Kindi, al-Farabi, Ibn Sina, al- Rasi, Ibn Rusyd, dan lain-lain. Karya mereka hingga kini masih dapat dibaca oleh masyarakat dunia. Begitu juga wujud kedua, yaitu aktivitas, yang melahirkan norma-norma dan perilaku yang didasari atas ajaran Islam, dan wujud ketiga, yaitu artefak, wujud kebudayaan fisik berupa hasil dari aktivitas, perbuatan dan karyasemua manusia dalam masyarakat.
B. ISLAM
DALAM BUDAYA INDONSIA
Tumbuh
kembangnya negara islam diolah sedemikian rupa oleh para juru dakwah dengan
berbagai cara, baik melalui bahasa maupun budaya, seperti yang telah dilakukan
oleh para wali Allah SWT di pulau jawa. Para wali Allah di berbagai daerah yang
ada dijawa, mereka dapat menerapkan ajaran ajaran islam melalui bahasa maupun
budaya yang ada di dikehidupan masyarakat setempat.
Sedikit demi sedikit dan dengan cara yang lembut, perlahan lahan para
wali Allah memasukan nilai nilai islam dalam budaya budaya yang ada di
masyarakat, sehingga secara tidak sengaja masyarakat telah memperoleh nilai
nilai yang terkandung dalam agama islam, yang akhirnya semua nilai nilai islam
yang telah menyatu dalam budaya masyarakt setempat dapat dikemas dan berubah
menjadi adat istiadat dalam kehidupan sehari hari, dan secara langsung
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebudayaan kebudayaan yang ada
diindonesia. Misalnya, setiap diadakan upacara adat selalu menggunakan bahasa
arab ( al-quran ), yang secara langsung telah masuk ke dalam bahasa daerah dan
indonesia, hal tersebut tidak disadari bahwa yang dilaksanakan adalah ajaran
ajaran yang ada didalam agama islam.
Begitu juga dengan ajaran islam yang komprehensif, seperti
dilaksanakannya hari raya i’dul fitri 1 syawal yang sebenarnya pada awalnya
dirayakan secara serentak dan bersama oleh seluruh umat islam dimanapun mereka
berada, namun kemudian yang berkembang di indonesia bahwa segenap lapisan
masyarakat tanpa pandang bulu dengan tidak memandang agama dan keyakinannya
secara bersama sama mengadakan syawalan ( halal bi halal ) selama satu bulan
penuh dalam bulan syawal, hal inilah yang pada hakekatnya berawal dari ajaran
islam, yaitu mewujudkan ikatan persaudaraan antar sesama dengan cara saling
bersilaturahmi satu sama lain, sehingga dapat terjalin hubungan akrab antar
sesama maupun dalam keluarga.
Berkaitan dengan nilai nilai kebudayaan yang lain juga dapat dikemukakan
sesuai dengan perkembangan zaman terutama pada ciri dan corak kebudayaan
seperti bangunan pada masjid-masjid yang ada diindonesia yang dibangun dengan
menggunakan ciri yang khas di dalam daerah daerah setempat. Nilai nilai yang
ada dalam islam sangat mempengaruhi pada adanya pertumbuhan bangunan-bangunan
yang abstrak dan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia.
Perkembangan budaya islam yang terdapat pada masjid secara nyata dapat
ditunjukan dengan adanya masjid masjid tua yang kemudian diperbaiki dengan
ditambahkan konstruksi baru. Hal tersebut dapat dicontohkan beberapa masjid di
indonesia yang menambah bangunan seperti, masjid menara kudus dengan bagian
depan bangunan masjid berwujud pintu gerbang dan kubah dengan gaya arsitektur
kayu indonesia, kemudian masjid di sumenep madura yang bangunan pintu
gerbangnya bergaya arsitektur eropa, dan masjid di sumatra barat dengan
pembangunan puncak tumbang dengan mahkota kubah.
Islam
sebagai agama rahmatan lil alamin dapat dilihat dalam segala aspek kehidupan
masyarakat di indonesia, baik dalam aspek sosial, politik, ekonomi, dan agama
sehingga nilai nilai islam yang terdapat dalam kebudayaan indonesia secara
keseluruhan tidak dapat dihindari, hal ini sebagaimana telah dikemukakan pada
pembahasan tentang kebudayaan islam yang ada di indonesia.
C. NILAI
NILAI ISLAM DALAM BUDAYA INDONESIA
Di zaman
modern ada satu fenomena yang menarik untuk kita simak bersama yaitu semangat
dan pemahaman sebagian generasi muda umat islam yang mempelajari dan
mengamalkan ajaran- ajaran islam. Mereka berpandangan bahwa islam yang benar
adalah segala sesuatu yang ditampilkan oleh baginda Nabi Muahammad Saw, secara
utuh termasuk pada nilai nilai budaya arabnya. Kita sepakat bahwa Nabi Muhammad
Saw adalah Rasul Allah dan kita tahu bahwa islam itu lebih dari beliau, dan
orang yang mengingkari kerasulannya adalah kafir.
Nabi muhammad
Saw adalah rasul Allah Swt dan perlu di ingat pula bahwa beliau adalah orang
arab, dalam kajian budaya sudah barang tentu apa yang ditampilkan dalam
kehidupannya terdapat nilai nilai budaya lokal. Sedangkan nila nilai keislaman
adalah bersifat universal. Maka dari itu, sangat di mungkinkan apa yang di
contohkan oleh nabi dalam hal mua’malah ada nuansa nuansa yang dapat kita
aktualisasikan dalam kehidupan modern dan disesuaikan dengan muatan budaya
lokal masing masing. Contohnya dalam cara berpakaian. Dalam ajaran islam
sendiri meniru budaya suatu kaum yang lain boleh boleh saja selama tidak
bertentangan dengan nilai nilai dasar dalam islam. Apalagi yang ditirunya
adalah panutan suci Nabi Muhammad Saw, namun yang tidak boleh adalah menganggap
bahwa nilai nilai budaya arabnya dipandang sebagai ajaran islam. Seperti
perkembangan dakwah islam melalui bahasa dan budaya, sebagaimana yang telah di
lakukan oleh para wali Allah di tanah jawa. Karena kehebatan para wali Allah
dalam mengemas ajaran islam dengan bahasa dan buadaya setempat, sehingga
masyarakat tidak menyadari bahwa nilai nilai islam telah masuk dan menjadi
tradisi dalam kehidupan sehari hari.
D. MASJID
SEBAGAI PUSAT PERADABAN ISLAM
Masjid
berasal dari istilah sajada yasjudu yang mengandung arti bersujud atau
sembahyang. Masjid merupakan rumah Allah ( Baitullah ), sehingga orang yang
masuk masjid di perintahkan untuk shalat sunnah tahiyyatul masjid (menghormati
masjid) sebanyak dua rakaat. Nabi Saw bersabda dalam hadist yang diriwayatkan
oleh Abu Dawud r.a : “ jika seseorang memasuki masjid jangan dulu duduk sebelum
mengerjakan shalat dua rakaat”.
Masjid pertama
kali didirikan oleh Nabi Muhammad Saw di Madinah, yaitu pada tahun 622 bulan
Rabiulawal tahun I hijriyah bertepatan dengan awal mula Nabi Muhammad Saw
bertempat tinggal di madinah, masjid tersebut adalah masjid madinah (Masjid
Nabawi), adalah masjid utama ketiga sesudah masjidil haram dan masjidil aqsha.
Sebagian besar masyarakat memahami
masjid sebagai sarana atau tempat untuk ibadah, terutama untuk shalat, padahal
sebenarnya masjid memiliki fungsi yang sangat luas daripada sekedar untuk
shalat. Pada awal berdirinya masjid, fungsi masjid belum berpindah dari fungsi
yang utama yaitu melakukan shalat, namun perlu diketahui pada zaman Rasulullah
Saw masjid di manfaatkan sebagai pusat peradaban dan kebudayaan islam. Nabi
Muhammad Saw menumbuh kembangkan agama islam termasuk di dalamnya mengajarkan
al-qur’an, al hadist, dan bermusyawarah untuk mufakat dalam usaha menyelesaikan
berbagai macam persoalan umat islam, membina sikap dasar orang islam kepada
orang orang non muslim, sehingga segala macam ikhtiar untuk mengembangkan umat
islam justru berasal dari masjid. Masjid juga digunakan sebagai ajang
pengumuman hal hal penting yang berkaitan dengan hidup dan kehidupan umat
islam.
Selain
itu masjid juga berfungsi sebagai tempat sosial, yang dipergunakan seperti
hotel bagi seseorang yang sedang mengadakan perjalanan, hal itu juga pernah
dialami oleh seorang budak wanita yang baru di bebaskan, karena tidak memiliki
rumah kemudian ia mendirikan kemah dihalaman masjid. Orang orang
mengumandangkan ayat ayat al qur’an di dalam masjid dengan suara merdu dan lagu
lagu yang islami.
Asas asas
islam yang di dalamnya mengandung kepustakaan dapat dilihat pada turunnya wahyu
yang pertama, surat Al-Alaq : 1-5 yang artinya Bacalah dengan menyebut nama
Tuhan mu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah,
Bacalah dan Tuhanmu lah yang Maha Pemurah Yang Maha Mengajar manusia dengan
perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang manusia tidak
mengetahuinya. Ayat tersebut menjelaskan, bahwa tempat bersandar kepustakaan
adalah membaca dan menulis. Membaca dan menulis merupakan pertanda bagi
lahirnya kepustakaan islam sesudah wafatnya Nabi. Kepustakaan islam adalah
pusat pendidikan, pengajaran, dan dakwah islam. Pada waktu Nabi Muahammad masih
hidup masjid merupakan perpustakaan sekaligus sebagai gudang ilmu.
Sejarah
pertumbuhan bangunan masjid berkaitan erat dengan perkembangan daerah islam dan
kota kota baru. Pada waktu awal islam berkembang ke berbagai negara, umat islam
bertempat tinggal di tempat yang baru, dengan menggunakan sarana masjid sebagai
ajang untuk kepentingan sosial. Masjid juga merupakan bentuk pengejewantahan
tumbuhnya kebudayaan islam yang demikian penting.
Konstruksi
bangunan masjid yang indah dapat ditemukan di spanyol, india, suria, kairo,
bagdad serta serta beberapa daerah di Afrika juga merupakan pertanda sejarah
monumen umat islam yang pernah mengalami zaman keemasan pada bidang teknologi,
konstruksi, seni dan ekonomi. Seni arsitektur masjid tidak terlepas dari
pengaruh seni arsitektur Arab, Persia, Byzantium, India, Mesir, dan Ghotik.
Bangunan dan ciri khas arsitektur masjid, semenjak zaman khalifah sampai saat
ini terdapat perbedaan anatara satu dengan yang lainnya. Tetapi secara
keseluruhan dilandasi adanya jiwa ketauhidan dan perwujudan rasa cinta dan
kasih sayang kepada Allah SWT.
E. KONSEP
IPTEKS DALAM AL QUR’AN
Secara etimologis ilmu adalah
pengetahuan yang jelas tentang suatu kata ilmu dalam berbagai bentuknya. kata
ilmu terulang 854 kali dalam al qur’an. Kata ini dalam arti proses pencapaian
pengetahuan dan objek pengetahuan. Munculnya berbagai macam ilmu pengetahuan
yang semakin meluas disebabkan semakin berkembangnya objek forma yang diiringi
oleh kemajuan aktifitas dan daya nalar manusia.
Sebagai pengembangan daya pikir, ilmu
adalah produk akal manusia yang mempunyai sifat relatif, sehingga tidak ada
istilah final dalam suatu produk ilmu pengetahuan. Begitu juga kebenaran ilmu
pengetahuan tidak ada yang bersifat mutlak dan pasti, sehingga terbuka kesempatan
setiap saat untuk memperbaiki atau memperbaharuinya.
Dalam pandangan islam, ilmu adalah
keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk yang
lainnnya, guna untuk menjalankan fungsi kekhalifahan. Seperti yang telah
dijelaskan dalam firman Allah : “Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama
benda seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu malaikat
berkata : “sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu memang orang
yang benar”. Kemudian Allah berfirman : “Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan”.
my experience
DIBALIK
KEHIDUPAN YANG RUMIT DAN HIDAYAH
ASEP
MAHFUD / 12720045 / SOSIOLOGI
Bermula dari masa kecil saya ,yang belum mengenal dunia
pendidikan PAUD ,TK ,maupun SD, dll. Dari sejak kecil saya merasakan kehidupan
yang kurang menyenangkan. kedua orang tua saya yang selalu beradu emosi alias
bertengkar setiap harinya,yang seakan akan mereka tak pernah peduli lagi pada saya dan adik saya yang masih kecil. Hampir
setiap hari saya melihat kedua orang tua saya bertengkar ,sampai sampai
lontaran suara yang mereka keluarkan membuat ku dan adikku selalu menangis
ketakutan karena pertengkaran mereka. kami yang masih kecil hanya bisa terdiam
melihat kelakuan orangtua saya yang emosinya telah dkuasai oleh setan , tiada
hari tanpa bertengkar, adu mulut diantara mereka terdengar keras pada tetangga
– tetangga dekat rumah yang berjarak tidak terlalu jauh dari rumah, sehingga
menimbulkan pembicaraan atau menghasilkan berita teraktual di lingkungan
masyarakat.
Keadaan
buruk yang ada dirumah masih tetap berlangsung hingga saya menginjak pendidikan
dasar (SD), bahkan setelah saya beserta keluarga menempati rumah baru yang
jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah yang kami tempati sebelumnya ,Alhamdulillah
rumah kami yang baru ini lebih bagus dan lebih besar dari rumah yang lama akan
tetapi walaupun perkembangan ekonomi orangtua saya semakin baik pertengkaran antara
kedua orangtua saya masih tetap berlangsung, Entah mengapa mereka tak pernah
damai dalam kurun waktu yang lama .
Saya dan
adik saya yang masih berumur enam sampai delapan tahunan hanya bisa terdiam dan
diam saja melihat kelakuan mereka yang tak pernah sadar akan prilaku negatif
mereka di dalam rumah ,tapi lama kelamaan kebiasaan mereka bertengkar tak
pernah aku hiraukan ,”terserah mereka lah mau bagaimana”.begitu tutur ku dalam
hati .
Seperti
biasa setiap pagi aku dan adikku berangkat ke sekolah dengan menunggangi sepeda
masing masing dan dibekali uang oleh orangtuaku seribu limaratus sampai duaribu
rupiah ,bagiku jumlah uang yang diberikan cukup besar ketika di aku masih di
bangku SD. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah kami tidak pernah sarapan
terlebih dahulu di rumah, karena ibuku jarang masak. aku dan adikku selalu membeli
makanan di warung warung yang ada di sekolah atau warung yang ada disekitaran sekolah,
untuk menopang tulang punggung agar tetap bisa tegak berdiri dan belajar di
sekolah .
“teng...teng...teng “lonceng yang berada
disudut sekolah telah berbunyi ,tanda waktu jam pelajaran sekolah telah usai.
Jika Pulang sekolah aku tiadak pernah pulang bersama adikku karena adikku
selalu lebih awal jam pulangnya.
Setiap
pulang sekolah ku selalu pergi ke rumah nenekku yang rumahnya hanya melewati
beberapa rumah saja dari posisi rumahku, setiap pagi sampai sore rumahku selalu
kosong tak berpenghuni karena orangtuaku bekerja di sebuah kios di pasar.
Setiap pagi dan sore aku dan adikku berada di rumah nenek, ketika di rumah nenek
kadang-kadang aku selalu diberi nasehat-nasehat dan dongeng tentang kehidupan
masalalu kakek dan nenek. Aku merasa lebih betah tinggal di rumah tua ini
daripada tinggal dirumah sendiri, karena kondisi dirumah yang sudah puluhan
tahun terasa damai dan tentram. Sangat berbeda dengan kondisi rumahku, hampir
setiap hari selalu ada cekcok antara ibu dan ayah.
Waktu
masih terus berputar,detik demi detik hari demi hari masih terus berganti
kecuali jika Allah menyuruh matahari berhenti untuk berputar. Saat itu aku
telah naik kelas dari kelas empat meningkat menjadi kelas lima SD, pada waktu
itu budaya kedua orangtuaku yang selalu bertengkar masih terus berlanjut, entah
apa sebabnya mereka bertengkar. Hingga pada akhirnya mereka mengakhiri dengan
sebuah talak dan bercerai. mereka dengan gampangnya bercerai tanpa memikirkan
anak-anaknya yang masih butuh akan kasih sayang dari kedua orangtua.
Tapi
jika itu sudah merupakan kehendak dari Rabbul A’lamin, tak ada seorangpun dari
semua makhluk dibumi yang bisa merubahnya. Keadaan mulai berubah aku hanya
tinggal bersama ibu dan adikku, sekarang sudah tak ada lagi keramaian yang
terjadi di rumah, kondisi dirumah menjadi tenang tanpa kepala keluarga. Ibuku
sekarang hanya bekerja sendirian untuk mencari nafkah dan membiayaiku dan
adikku sekolah. Sejak saat itu aku jarang sekali bertemu dengan ayahku dan ia
pun tak pernah lagi membiayai kami untuk sekolah.
Syukur
alhamdulillah segala puji bagi Allah yang selalu melimpahkan rizki-NYA dan
memberikan kekuatan pada ibuku sehingga aku
dan adikku masih bisa sekolah. Setelah beberapa bulan setelah perpisahan mereka,
terkadang saya selalu berpikir dan bertanya tanya dalam hati saya tentang
penyebab yang membuat kedua orangtua saya bertengkar sampai akhirnya berpisah.
Dalam keadaan yang sunyi dan kesendirian, saya selalu berkata kata dalam hati
saya: “mengapa hidupku rasanya tidak pernah ada kebahagiaan di dalam keluarga”,
mereka tidak pernah memberikan kasih sayang yang cukup pada kedua anaknya.
Ketika
itu jabatan pengasuhan ku dan adikku yang bernama Siti Saadah, beralih pada
kakek dan nenekku, dan kemudian kami tinggal bersama nenek dan kakek dari Ibu.
Di hari-hari yang lalu semasa aku masih tinggal dengan kondisi keluarga yang
masih utuh, orang tuaku tak pernah memberikan nasehat-nasehat atau pelajaran
tentang agama dsb, berbeda ketika aku tinggal bersama kakek dan nenek, mereka selalu
memberikan pelajaran dan menuntunku untuk bisa shalat,walaupun terkadang mereka
sering memarahiku karena kelakuan nakal yang ku perbuat setiap hari. Hampir
setiap hari aku kena marah dari kakek, walaupun aku selalu dimarahi setiap hari
tapi itu semua tidak menjadikanku lebih baik atau menjadi anak yang pendiam, saya
merasa malah semakin bandel tapi kenakalanku tidak tampak didepan kakek dan nenek.
Pada
tahun 2007 saya lulus dari SDN 04 desa rawaapu kec.patimuan kab.jawa tengah,
kemudian kakek menyuruh saya untuk masuk pondok pesantren yang terletak di
daerah pangandaran kab.ciamis jawa barat. pondok tersebut bernama ma’had sabilil
muttaqien yang berpusat di magetan jawa timur yang berdiri pada tahun 2000.
Alasan
kakek saya ingin memasukan saya di pesantren ialah karena paman saya juga
mondok disana. Ketika itu ada suatu acara Maulid Nabi yang di adakan di masjid yang
letaknya tak terlalu jauh dari rumah, dan kebetulan paman saya yang sedang
berada di lembur akan mengikuti acara maulid nabi tersebut sebagai bintang tamu
yang akan membawakan sebuah pidato berbahasa arab di acara malam maulid Nabi
Muhammad saw itu.
Di malam acara maulid Nabi
berlangsung kakek saya hadir disana dan menyaksikan khithobah yang dibawakan
dengan bahasa asing oleh paman saya yang umurnya tidak berbeda jauh dengan umur
saya. dalam acara itu dia berpidato dengan baik dan lancar dengan bahasa
asingnya, semua mustami’ yang menyaksikannya terkagum kagum sambil memberikan
tepuk tangan yang meriah atas pidato yang dibawakannya itu, walaupun mungkin
dari para mustami’ yang memberikan aplus hanya beberapa orang saja yang
mengerti dengan bahasa arab.
Mungkin
pikirku dari situlah kakek tertarik untuk memasukkan ku ke pondok pesantren di
ciamis selatan itu. Akupun tak bisa menolak dengan keinginan mereka padaku
untuk sekolah mondok, lagian tak ada salahnya juga jika aku mencoba untuk hidup
di ponpes sambil belajar hidup mandiri tanpa orangtua, karena saya yakin bahwa
mereka hanya ingin memberikan yang terbaik padaku meskipun mereka sering
memarahiku karena kenakalanku dulu.
Hari
selasa pagi saatnya tiba untuk menyelesaikan registrasi dan memenuhi semua
persyaratan persyaratan masuk pondok, Setelah semuanya selesai rasa sedih mulai
terasa di dalam hati ketika semuanya pergi meninggalkan saya sendirian tanpa
ditemani oarngtua.
Kehidupan baru mulai kujalani di dalam dunia pondok, dengan perlahan
lahan saya mulai belajar untuk
beradaptasi dengan lingkungan yang masih asing dan wajah wajah baru yang masih
belum saya kenal. Dalam lingkungan yang baru saya masih belum bisa beradaptasi
dengan teman teman baru, dalam situasi seperti ini saya cenderung lebih pendiam
dan pemalu dengan lingkungan dan teman teman yang masih terasa baru bagi saya.
Selang beberapa bulan hidup di pondok dan saya mulai terbiasa menjalani
aktivitas aktivitas yang ada di pondok, saya mulai terasa betah tinggal di pondok
pesantren bersama teman teman baru. meskipun banyak sekali peraturan peraturan yang
harus saya jalani dan yang saya harus taati setiap harinya, termasuk ngaji yang
dilaksanakan setiap hari pada waktu pagi, sore dan malam yang terkadang membuat
saya sedikit jenuh dan malas untuk melaksanakannya, tapi alhamdulillah saya
mempunyai seorang teman yang selalu mengajak dan mengingatkan saya sekaligus
memaksa saya untuk ikut ngaji bersama sama, namanya rizki, ketika itu dia
pernah berkata pada saya :“bahwa kebiasaan yang baik dan akhlak yang baik itu
bermula dari sebuah paksaan, jika kita selalu memaksakan untuk berlaku baik maka
lama kelamaan sikap itu kan menjadi suatu kebiasaan yang baik pula”. kata itu
yang selalu saya ingat sampai sekarang.
Mulai
dari itu juga saya berusaha membiasakan diri untuk tidak lagi malas mengaji, meski
ada dari beberapa teman sekelas yang sekamar yang selalu bolos mengaji setiap
malam. Mungkin karena pengaruh lingkungan tersebut yang membuat saya menjadi
males malesan mengaji. Memang benar apa yang dikatakan guru saya bahwa 80%
hidup kita dipengaruhi lingkungan atau pergaulan sehari hari kita, ketika kita
berada dilingkungan yang kotor maka kita pun akan terbawa kotor,begitu juga
sebaliknya jika lingkungan yang kita tempati bersih kita pun akan bersih pula.
sejak saya betah hidup di lingkungan pondok pesantren,
yang selalu membiayai saya untuk tetap sekolah hanya lah seorang ibu saja,
sedangkan ayah saya entah kemana, dia tak pernah datang menemui anak anaknya,
disaat kami membutuhkan sosok dia yang layaknya seorang ayah yang masih punya tanggung
jawab kepada anak anaknya. Entah lah saya bingung harus memandang dia seperti apa
dimata saya ,karena bagaimanapun dia tetap ayah saya yang harus saya hormati, walaupun
terkadang saya membencinya didalam hati karena sikapnya yang seperti tidak
pernah lagi peduli kepada anak anaknya yang masih butuh akan kasih sayangnya.
Waktu
itu saya berpikir bahwa kedua orangtua saya begitu,tak pernah akur, mungkin
karena mereka kurang memahami tentang ajaran islam dan sunah sunah rasulullah
tentang hakekat suami istri atau hak hak suami.itu lh yang saya pikirkan waktu diponpes
walaupun saya juga kurang memahaminya. Tapi yang terpenting sekarang saya ingin
menjadi lebih baik dari orangtua saya.
Hampir
satu tahun saya mondok tapi saya masih belum memahami betul tentang arti shalat
dan bagaimana shalat yang sah dan diterima serta untuk apa kita shalat...?? Waktu itu saya pernah membaca sebuah buku
yang didalamnya bertuliskan sebuah hadist nabi yang berbunyi :“barang siapa
yang di akhir hayatnya mengucap kalimat lailahaillallah Muhammadarrasulullah
maka dia boleh masuk surga dari pintu manapun”. Setelah membaca matan dari
hadist nabi tersebut saya mulai berpikiran dan bingung, saya berpikir dan
berkata-kata dalam hati saya ,”kalo begitu tanpa shalat pun kita bisa masuk
surga, dengan hanya mengucap kalimat Lailahaillallah Muhammadarrasulullah
saja”.begitu pikir saya yang masih dirundung kebingungan dan pertanyaan pertanyaan
yang membingungkan dalam hati.
Kebingungan
saya tentang shalat masih belum terjawab, selang beberapa hari, kemudian saya
membaca sebuah buku yang berisi cerita
dari sahabat rasul saw. Dalam sebuah buku yang saya baca menceritakan seseorang
yang kafir, seseorang yang menyembah pada api. Kurang lebih orang tersebut
telang menyembah pada api selama tujuh puluh tahunan, alasan dia menyembah pada
api karena dia tidak pernah melihat dzat Allah yang sesungguhnya. Ringkas
cerita , sebenarnya orang tersebut adalah orang yang beriman tapi karena rasa
keingintahuan dia yang sangat untuk melihat Allah tak pernah pernah terwujud
maka dia pun berpaling dari Allah dah menyembah api yang sudah jelas terlihat
wujudnya. Kemudian rasulullullah pun menemuinya dan mengajaknya berdialog serta
menasehatinya untuk mau kembali ke jalan Allah SWT.
Sebelum
akhir hayatnya dia mengucapkan dua kalimat syahadat dan masuk islam, kemudian
dia meminta pada rasul Saw untuk membuat sebuah surat sebagai pernyataan dan
sebagai saksi di akherat nanti bahwa dia telah beriman dan masuk islam.
Kemudian rosulullullah pun memenuhi permintaannya untuk membuat sebuah surat
pernyataan bahwa dia telah masuk islam dan surat itu diselipkan di kain
kafannya. Pada malam setelah kematiannya salah satu dari sahabat rasulullallah
bermimpi bertemu dengan mantan penyembah api, dalam mimpinya ia melihat mantan
penyembah api itu dengan pakaian yang bercahaya dan telah bahagia disana.
Kemudian sahabatpun pergi menemui baginda rasul untuk menceritakan tentang apa
yang telah ia lihat dalam mimipinya tersebut.
Nah
,dari hasil cerita tersebut membuat saya semakin percaya bahwa jika diakhir
hayat kita membaca kalimat tauhid maka kita akan masuk surga dari pintu
manapun, karena saya berpendapat bahwa orang yang seumur hidupnya hanya
menyembah api tapi di diakhir hayatnya kemudian dia masuk islam dengan beriman
kepada Allah, dan dia telah mendapatkan kebahagiaan di akherat. begitu menurut
buku yang saya baca.
Dari sebuah
buku dan sebuah hadist yang telah saya baca itu, telah mempengaruhi pikiran
saya dan menyiratkan pertanyaan pertanyaan yang membingungkan pikiran saya.
Hampir setiap hari saya memikirkan hal tersebut yang masih belum saya menemukan
jawaban yang bisa menenangkan dan membuat pikiran saya lega.
Dalam
langit yang masih terlihat hitam terdengar suara ayam berkokok dan suara suara
berisik dari jendela depan kamar yang di gedor gedor oleh pengurus serta
asatidz yang ikut membangunkan para santri sebelum waktu adzan subuh di
kumandangkan dari masjid yang jaraknya agak jauh dari asrama putra. Aku yang masih
terasa ngantuk dan berat untuk bangun subuh,berusaha sekuat hati untuk
memegarkan mata dan memaksakan berdiri untuk mengambil air wudlu dan bersiap siap
untuk pergi ke mesjid.
Selesai
shalat subuh berjama’ah, seperti biasa pak kyai selalu meluangkan waktu, untuk kegiatan
kuliah subuh. aku yang kebetulan masih terjaga dari tidur sehabis sholat subuh
mendengarkan ceramah yang disampaikan oleh pak kyai mahfudz tarmidzi, karena
kadang kadang sehabis menunaikan shoalat berjamaah saya selalu tertidur dan
tidak terlalu memperhatikan apa yang pak kyai sampaikan. Dalam ceramahnya pada
kuliah subuh pak kyai menjelaskan tentang semua yang berkaitan dengan dasar dan
keutamaan shalat fardhu, pak kyai mulai menjeleskan dari sebuah ayat dalam al
qur’an surat al-baqarah yang yang menerangkan tentang kewajiban menunaikan
shalat, yang berbunyi :
وأقيموا
الصلاة وأتوا الزكاة واركعوا مع الراكعين ( البقرة : 43)
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat
dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku”
وأقم الصلاة إن الصلاة تنهى عن الفحشاء والمنكر (
العنكبوت : 45)
“kerjakanlah sholat, sesungguhnya sholat itu mencegah dari
perbuatan jahat dan keji”.
Di mulai dari kedua ayat di atas pak mahfudz
mulai menyampaikan content dari ceramahnya yang menerangkan tentang semua yang
berkaitan dengan shalat beserta fadhilah dari menunaikan shalat. Jarang-jarang
beliau menyampaikan kuliah subuh dengan durasi waktu yang lama di waktu pagi,
Hingga saya telat untuk mandi pagi dan terlambat pergi ke sekolah. Beliau
begitu rinci menerangkan arti pentingnya menunaikan shalat kepada para santri
santrinya. Dalam ceramah yang beliau sampaikan terdapat poin poin penting yang menjawab
semua pertanyaan pertanyaan yang tersirat dalam benakku, yang berkaitan tentang
kegiatan shalat yang setiap hari saya gerakan tanpa tahu apa arti sesungguhnya
dari shalat itu apa. Yang saya pahami dari perkataan beliau adalah “ bahwa
shalat merupakan tugas yang harus di kerjakan bagi umat muslim, tidak hanya
sebagai kewajiban saja melainkan sebagai kebutuhan manusia kepada sang khaliq,
dan shalat juga sebagai pembeda antara muslim dan non muslim. Dan kelak di
akhirat yang paling pertama kali ditanya adalah tentang shalat, apabila
shalatnya baik maka baik pula amalnya dan jika shalatnya buruk maka buruklah
semua amalnya”. Beliau juga pernah menjelaskan sebuah hadist yang saya sebutkan
di atas. “bahwa mustahil bagi orang yang diakhir hayatnya mampu mengucapkan
kalimat tauhid dengan sempurna dengan tanpa disertai amalan amalan yang wajib
dan sunnah, karena sesungguhnya Allah lah yang menghendaki manusia untuk mampu
mengucapkan kalimat tauhid dengan sempurna”. Setelah saya memahami apa yang di
sampaikan pak kyai, saya mulai belajar shalat dengan sungguh sungguh, karena
saya tahu betapa pentingnya menjalankan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT
terutama adalah shalat yang lima waktu yang wajib kita kerjakan.
“kebaikan” Dimulai dari sebuah paksaan
yang akan melahirkan sebuah kebiasaan yang baik.”
Langganan:
Postingan (Atom)