Selasa, 06 November 2012

makalah stratifikasi sosial



PAPER
LEMBAGA KEMAHASISWAAN
Dosen Pengampu: Ambar Sari Dewi, M.Si


Disusun oleh:
Asep Mahfud ( 12720045 )
Prodi/Matakuliah/Semester:
Sosiologi/Pengantar Sosiologi/I

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
YOGYAKARTA
2012
      BAB I
Pendahuluan
a.     Latar Belakang
            Dalam dunia perkuliahan atau dunia akademik di indonesia terdapat berbagai macam organisasi yang tersedia bagi para mahasiswa. Lembaga/Organisasi keMahasiswaan adalah suatu hal yang menarik untuk dibahas karena dengan adanya organisasi/lembaga dalam dunia kampus dapat memberikan banyak warna dan manfaat bagi para mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi. Melalui organisasi tersebut para mahasiswa dapat menemukan hal-hal baru yang mereka tidak menemukannya di dalam kelas atau dalam dunia akademis.
            
            Dalam organisasi mahasiswa (ORMAS) juga tidak lepas dari adanya struktur organisasi yang didalamnya secara otomatis tercipta atau menimbulkan adanya sebuah stratifikasi sosial (pengelompokan masyarakat) yang bersifat hierarkis (bertingkat) menurut dimensi kekuasaan yang di dasarkan pada previlese dan pestise. Adanya penggolongan dari para personil dalam suatu organisasi ialah dimaksudkan atau bertujuan untuk mengetahui dan menentukan setiap personil ( dirinya lebih rendah atau lebih tinggi kedudukannya ) dalam suatu organisasi mahasiswa di dalam setiap tingkatan-tingkatannya yang ada didalam suatu organisasi. 













BAB II
PEMBAHASAN
A.      Stratifikasi Sosial (pengelompokan Masyarakat) Pada Organisasi Mahasiswa dari Segi Ekonomi, Sosial dan Politik.
            Organisasi Mahasiswa ( ORMAS ) adalah suatu organisasi yang dijalankan oleh banyak orang khusunya oleh para mahasiswa Yang berfungsi sebagai wadah untuk dapat mengembangkan diri dan melatih diri dalam memimpin, membimbing dari personal tingkat atas pada personal-personal dibawahnya. Adapun struktur lemba/organisasi kemahasiswaan ialah ketua/pimpinan universitas, BEM universitas (badan eksekutif mahasiswa), BEMF (badan eksekutif mahasiswa fakultas), UKM (unit kegiatan mahasiswa), para anggota (mahasiswa). Dibawah ini akan dijelaskan tentang kategori stratifikasi sosial dari segi ekonomi, sosial dan politik:
1.       Sistem pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi.
Sistem ini terbagi kedalam tiga kelas yang di dasarkan pada materi: kelas atas, kelas menengah, kelas bawah.
a.       Kelas Atas ( ketua/pimpinan universitas )
Dalam organisasi mahasiswa yang menduduki kelas paling atas berdasarkan segi ekonominya adalah ketua/pimpinan universitas. Dalam ORMAS seorang pimpinan adalah seorang yang menyandang gelar yang tertinggi serta yang mempunyai ukuran  kehormatan yang tinggi dari para orang-orang yang mempunyai jabatan  dibawahnya. Dikarenakan juga seorang pimpinan mempunyai wewenang/otoritas penuh dalam mengkoordinir dan juga memerintah kepada orang-orang yang mempunyai jabatan dibawahnya dalam menjalankan berbagai kegiatan yang ada dalam organisasi.
b.      Kelas Menengah
Dalam organisasi mahasiswa yang menduduki kelas sosial menengah berdasarkan kriteria ekonominya adalah badan eksekutif mahasiswa (BEM), badan eksekutif mahasiswa (BEMF), dan unit kegiatan mahasiswa (UKM). Para personil diatas adalah yang menyandang gelar tertinggi dibawah gelar/jabatan seorang pimpinan. Mereka tetap mendapat ukuran kehormatan yang tinggi dari para anggotanya dari lapisan paling bawah. Mereka juga tetap mempunyai ukuran kekuasaan/wewenang dari posisi jabatannya untuk mengatur para anggota pada lapisan yang paling bawah.
c.       Kelas Bawah
Para anggota (mahasiswa) yang menjadi anggota dan tidak memiliki gelar/jabatan khusus dalam organisasi maka mereka termasuk pada lapisan sosial yang paling bawah dalam tubuh organisasi mahasiswa. Para personal yang menjadi anggota, mereka tidak mempunyai wewenang/kekuasaan untuk mengatur. Sebagai anggota, segala apa yang mereka kerjakan adalah tergantung dari para atasan mereka, yang mempunyai hak dan wewenang untuk mengatur dan mengadakan berbagai acara dalam organisasi mahasiswa, serta mengatur dan mengoptimalkan jalannya acara atau kegiatan yang ada. Sebagai anggota, mereka hanya mempunyai hak untuk menyampaikan aspirasi mereka terhadap para atasan mereka.
2.       Sistem pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial
a.       Yang dihormati/terhormat
Setiap orang yang memiliki kekuasaan/jabatan tinggi maka ia akan menjadi yang terhormat dan selalu dihormati oleh orang-orang yang dibawahnya. Begitu juga dalam organisasi kemahasiswaan, seorang pimpinan universitas ia lebih di hormati dan di hargai oleh para personil di bawahnya, karena ia memiliki ia memiliki jabatan tinggi dan juga memiliki hak/wewenang dan otoritas tertinggi dalam dalam memberikan perintah dan mengawasi setiap jalannya kegiatan dalam organisasi kemahasiswaan.
b.      Yang tidak/kurang dihormati
Dalam pelapisan organisasi kemahasiswaan dapat diketahui bahwa orang-orang yang kurang dihormati ialah mereka yang mempunyai jabatan dibawah jabatan seorang pimpinan universitas, termasuk para anggota (mahasiswa) yang tidak mempunyai gelar/jabatan dalam tubuh organisasi, mereka termasuk orang-orang yang kurang dihormati/tidak dihormati dalam tubuh organisasi.
3.       Sistem Pelapisan sosial berdasarkan kriteria politik

Secara umum kriteria politik terbagi dua yaitu elit kekuasaan (kelompok dominan) dan grass root (massa,terdominasi).

a.       Elit kekuasaan ( Kelompok Dominan )
Personal yang menempati jabatan tertinggi dalam lembaga/organisasi kemahasiswaan adalah seorang pimpinan/ketua organisasi kemahasiswaan dan oleh sebab itu maka dengan gelarnya yang menempati posisi tertinggi dalam organisasi maka ia mendapatkan ukuran kehormatan yang paling tinggi serta lebih disegani dan disanjung oleh rakyatnya karena ia memiliki wewnang dan otoritas tertinggi dalam mengatur berbagai acara/kegiatan dalam lembaga/organisasi kemahasiswaan. Dan yang menempati kelompok dominan yang kedua adalah para personil yang mempunyai kedudukan/jabatan di bawah jabatan seorang pimpinan: BEM, BEMF dan UKM. Mereka adalah yang termasuk kedalam kelompok dominan yang menengah/kedua setelah pimpinan lembaga/organisasi kemahasiswaan.
b.      Grass Root ( Massa, Terdominasi )
Dalam organisasi kemahasiswaan yang termasuk kedalam kelompok yang terdominasi (Grass Root) adalah para anggota (mahasiswa), karena para anggota lah yang tidak memiliki hak dan kekuasaan untuk mengatur. Para anggota hanyalah kelompok terdominasi yang menjalankan setiap kegiatan dan aturan-aturan yang telah di tetapkan oleh atasan mereka yang mempunyai wewenang untuk memberi aturan, mereka lah yang memiliki kekuasaan terendah dalam organisasi kemahasiswaan.

B.      Status Sosial (kedudukan) Dan Peranan (Role)

1.       Di dalam setiap pelapisan sosial atau organisasi pasti selalu terikat dengan adanya struktur dan unsur-unsur didalamnya yang memiliki posisi-posisi/kedudukan tertentu yang di duduki oleh setiap personal khusus dalam struktur yang ada dalam lembaga kemahasiswaan. Setiap personal dalam struktur/unsur-unsur organisasi yang memiliki kedudukan tertinggi, sedang ataupun terbawah dapat dilihat atau diketahui melalui dengan siapa mereka bergaul atau berhubungan dengan orang-orang lainnya dalam suatu sistem. Dengan mengetahui hubungan-hubungan para personil yang menjabat dalam struktur organisasi dengan orang lain, dapat membentuk sebuah penilaian dari setiap orang yang berbeda-beda terhadap orang-orang yang lainnya, yang didasarkan atas jalinan hubungan/pergaulan yang mereka jalani dengan orang-orang yang lainnya.
Ada dua cara agar seseorang mendapatkan status sosial yang tinggi maupun yang sedang. Yang pertama yaitu ascribed status, kedudukan/jabatan yang diperoleh bukan karena kerja keras melainkan karena faktor keturunan dan bukan berdasarkan pada kemampuan. Sedangkan achieved status adalah jabatan/kedudukan yang diperoleh dengan kerja keras berdasarkan usaha yang disengaja yang didasarkan pada kemampuan. Semakin tinggi social statusnya, seperti ketua/pimpinan, maka semakin banyak hak dan fasilitas dan semakin mudahnya akses bagi para penyandang jabatan tertinggi.

2.       Peranan ( Role )
Setiap unsur-unsur dalam struktur organisasi mempunyai kedudukan dan peranannya masing-masing. Mereka mempunyai tugas dan kewajibannya tersendiri dalam organisasi, dan apabila mereka telah melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya maka mereka telah menjalankan peranannya.
Berikut ini adalah unsur-unsur/struktur lembaga kemahasiswaan dan peranannya:
                                             i.            Pimpinan universitas: mengatur/mengkoordinir setiap bawahannya dalam pelaksanaan setiap kegiatan.
                                           ii.            BEM universitas: mengkoordinasikan kegiatan kemahasiswaan dalam bidang ekstrakurikuler, merencanakan dan melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler.
                                          iii.            UKM : merencanakan dan melaksankan kegiatan ekstrakurikuler pada tingkat universitas yang bersifat lintas fakultas/prodi.
                                         iv.            BEMF : Memawikili kegiatan mahasiswa ditingkat fakultas untuk dapat mengembangkan wawasan keilmuannya difakultas, Merencanakan dan memprogram ekstrakurikuler dan kokulikuler.
Demikianlah struktur lembaga kemahasiswaan dan peranannya. Setiap pelapisan sosial dalam organisasi mempunyai hak dan peranan yang berbeda-beda sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam lembaga kemahasiswaan, demi terlaksananya kegiatan dan terciptanya kesejahteraan bagi para mahasiswa dalam dunia akademik.  

C.      Manfaat Pelapisan Sosial dalam ORMAS/Lembaga Kemahasiswaan
Adapun manfaat dari pelapisan sosial adalah agar terciptanya kelompok-kelompok yang seimbang, dan memudahkan masyarakat untuk mengetahui status dan peranannya masing-masing dalam pelapisan sosial, dan agar mendorong orang-orang yang terdapat dalam lapisan sosial yang paling bawah atau sedang,untuk mampu bersaing dan  berusaha untuk mendapatkan kedudukan/status sosial dalam lapisan sosial teratas dalam hidupnya.


BAB III
KESIMPULAN

Lembaga/organisasi kemahasiswaan adalah sebuah organisasi yang sengaja di buat dalam dunia akademik bagi para mahasiswa. yang mempunyai visi dan misi serta tujuan untuk mencapai kesejahteraan dalam lingkungan akademik dengan mengembangkan bakat atau kemampuan yang dimiliki para mahasiswa. lembaga kemahasiswaan dibentuk oleh, dari dan untuk mahasiswa demi kebutuhan dan kepentingannya.
Di dalam lembaga kemahasiswaan juga memiliki struktur dan unsur-unsur yang berperan aktif dalam menjalankan sistem organisasi kemahasiswaan yang diperankan oleh setiap personil sesuai dengan jabatannya yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda-beda. Kemudian setiap unsur-unsur dalam struktur organisasi/lembaga ialah bersifat dinamis dan terbuka. Artinya bahwa setiap personil dalam struktur organisasi itu dapat berganti-ganti sesuai dengan situasi dan kondisinya, yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan pelapisan sosial dalam dalam tubuh lembaga/organisasi itu sendiri.
Selain itu setiap struktur/unsur-unsur dalam organisasi selalu dibedakan dengan adanya pelapisan sosial. Dengan adanya pelapisan sosial dalam tubuh lembaga/organisasi memberikan pandangan dan penilaian yang berbeda-beda dari seseorang kepada orang yang lainnya, bisa dilihat dari pergaulan atau hubungannya dengan orang lain.
Adapun struktur yang ada dalam lembaga organisasi kemahasiswaan adalah sbg:
-          Ketua/Pimpinan universitas
-          BEM universitas ( badan eksekutif mahasiswa )
-          BEMF ( badan eksekutif mahasiswa fakultas )
-          UKM ( unit kegiatan mahasiswa )
-          Anggota ( Mahasiswa-Mahasiswi )




 



               
       









Tidak ada komentar:

Posting Komentar